Selly Yustiawati Penipu Ulung Jadi DPO Di Internet

JAKARTA, — Nama Selly Yustiawati beberapa hari terakhir menjadi pembicaraan forum dan jejaring sosial di internet. Bukan karena paras cantiknya, melainkan karena kelicikannya menipu banyak orang selama bertahun-tahun dan di banyak kota.


Selly memang pernah bekerja sebagai resepsionis di PT Kompas Media Nusantara selama 6 bulan. Dia adalah karyawan outsourcing dari sebuah perusahaan, PT Mitra Usaha Sejati. Dia mulai ditempatkan di Kompas sejak
Mei sampai Oktober 2008.
Selama 6 bulan bekerja, Selly berhasil menipu sejumlah karyawan Kompas sebesar Rp 30,6 juta. "Peminjaman tidak sekali Mas. Uangnya juga untuk hura-hura dengan sebagian dari mereka," katanya ketika diminta keterangan di posko satpam.

Selain di Kompas, ia juga mengaku pernah menipu teman-teman kerjanya di Hotel Grand Mahakam.
Saat ini dia masih dimintai keterangan di posko satpam Kompas sambil menunggu kedatangan orangtuanya yang sudah bersedia mengembalikan uang para korbannya.

Facebook pun digunakan untuk menyebarkan peringatan waspada terhadap perempuan licin tersebut. Jejaring sosial itu dimanfaatkan pula sebagai sarana tukar informasi untuk memburu Selly yang keberadaannya kini bak hilang ditelan Bumi. Selly kini masuk daftar pencarian orang(DPO) di internet.
Salah satu grup diskusi "PENIPUUUUUUUUUU SELLY YUSTIAWATI" kini sudah diikuti lebih dari 1.600 orang. Di situ ditampilkan foto-foto Selly dalam berbagai pose. Juga ada diskusi yang membicarakan seluk-beluknya, seperti modus aksi penipuannya dan informasi untuk melacak keberadaannya.

Pengguna Kaskus juga saling tukar informasi mengenai penipu ulung ini dalam salah satu thread berjudul "Hati-hati Dengan Selly Yustiawati". Laporan penipuan yang dilakukan Selly pun banyak mendapat tanggapan, termasuk dari orang-orang yang pernah merasa menjadi korban Selly.

Selly memang dikenal licin dan sering berganti nama. Ia tercatat pernah menipu puluhan mahasiswi universitas swasta di Jakarta pada tahun 2006 dengan modus sebagai agen SPG dan meminta uang sebagai pelicin.

Tahun ini, ia dua kali melancarkan aksinya dengan "menyusup" sebagai karyawan. Ia menjadi staf HRD sebuah hotel di Jakarta dan mulai meminjam uang dari para karyawan, tetapi menghilang begitu saja.

Selly juga pernah menjadi karyawan di surat kabar terbesar dan berhasil mengelabui banyak karyawan hingga Rp 30 juta. Terakhir, pelaku dilaporkan melancarkan aksinya di Bandung, lagi-lagi dengan melarikan pinjaman.

Komentar