rekaman video mesum hasil rekaman kamera handphone berdurasi 5 minet 45 detik

          TASIKMALAYA, (PRLM),- Masyarakat Tasikmalaya dihebohkan dengan beredarnya rekaman video mesum hasil rekaman kamera handphone berdurasi 5 minet 45 detik. Rekaman video HP itu diberi nama suatu tempat di Tasikmalaya Selatan, yakni wilayah Kec. Cikatomas dan sekitarnya.



Video berformat 3GP itu mempertontonkan adegan mesum yang dilakukan oleh sepasang remaja. Pengambilan adegan diduga dilakukan oleh seseorang yang tengah mengintip mereka, dengan fasilitas video recorder handphone.

Hal itu dibuktikan dengan terekamnya percakapan dalam bahasa Sunda, yang dilakukan dua orang pengintip. Percakapan dua lelaki itu juga yang akhirnya menguatkan dugaan bahwa adegan mesum itu terjadi di wilayah Tasikmalaya Selatan.
Namun demikian, diduga video mesum itu juga beredar setelah melalui proses editing. Pasalnya pada awal tayangan tertulis "Diambil di wilayah Pasir Nalangsa". Fakta itu mengindikasikan bahwa ada unsur kesengajaan dalam penyebaran video itu.
Diperoleh keterangan, wilayah Pasir Nalangsa adalah sebuah kawasan perbukitan yang terletak di Desa Jati Kec. Cikatomas Kab. Tasikmalaya. Selama ini Pasir Nalangsa menjadi semacam lokasi rest area, terutama bagi anak muda.
Seorang pengajar di sebuah SMA di Kec. Cikatomas yang tak ingin disebut namanya  mengaku, telah mendengar peredaran video itu. Dia sempat melakukan penyelidikan terkait adanya dugaan bahwa wanita pelaku video itu adalah seorang pelajar. "Ternyata bukan pelajar," katanya.

Saepudin (28), warga lainnya justru mengaku belum yakin dengan opini masyarakat yang beredar saat ini. "Belum pasti juga itu orang Cikatomas atau dilakukan di daerah Pasir Nalangsa Cikatomas. Saat ini, apa saja bisa dimanipulasi dengan kecanggihan teknologi," kilahnya.

Soal terekamnya perbincangan, dia berpendapat suara bisa saja suara editor yang melakukan editing atas video itu. "Diawal tayangan kan ada semacam judul pembuka yang bertuliskan diambil diwilayah Pasir Nalangsa. Berarti video itu sudah diedit, nah suara percakapan itu bisa saja sengaja dimasukkan oleh editor tersebut," kata Saepudin.

Dia berharap, polisi segera turun tangan menyelidiki temuan itu. Pasalnya, hal itu bisa meresahkan warga, khususnya warga Kec. Cikatomas.  (A-14/A-26).***

sumber : http://www.rakyatmerdeka.co.id

Komentar