Sekilas ejarah Benteng Van der Wijk

         Menurut Novie Hari Putranto dalam skripsinya di Jurusan Arkeologi FB UGM, yang berjudul: “Permukiman Militer Belanda di Gombong Tahun 1833-1913”, jumlah kuli yang dipekerjakan untuk membangun benteng ini adalah 1400 kuli sehari. 1200 kuli berasal dari Karesidenan Bagelen dan sisanya berasal dari Karesidenan Banyumas.  Material benteng seperti kapur dan kayu didatangkan dari Bagelen dan Banyumas.
Pada masa pendudukan Jepang, benteng juga digunakan untuk menyimpan logistik dan senjata. Semua tulisan-tulisan Belanda yang terdapat di benteng dicat hitam untuk menghilangkan semua pengaruh Belanda.
Setelah Belanda dan Jepang meninggalkan Indonesia, Van der Wijk digunakan untuk kepentingan militer TNI AD. Baru pada Desember 2000 benteng dibuka untuk umum. PT Indopower, adalah pihak ketiga yang mengelola benteng tersebut.

Benteng Van der Wijck merupakan benteng pertahanan darat terbesar di Jawa bagian selatan pada masa itu. Meliputi garis pertahanan wilayah eks Karesidenan Kedu bagian selatan (meliputi wilayah Kabupaten Kebumen, Purworejo, dan Wonosobo) dan eks Karesidenan Banyumas, Cilacap, Banyumas, Purbalingga, dan Banjarnegara.

Mengenai siapa yang membuat benteng tersebut, sampai saat ini belum ada literatur yang menegaskan siapa arsitek cemerlang yang memprakarsai pembangunan benteng tersebut. Nama “Van der Wijck” itu diambil dari tulisan yang tertera di pintu masuk yang sejak awal memang sudah ada.

Van der Wijck adalah terminologi Belanda yang bermakna “bangunan atau benteng yang berada di tengah-tengah desa”. Akan tetapi, salah seorang perwira militer Belanda yang pernah menjadi komandan di benteng itu, juga bernama Van der Wijck.
Nama yang sama juga digunakan dalam cerita novel karya Hamka yang berjudul Kisah Tenggelamnya Kapal Van der Wijck. Jadi, memang masih tersimpan sejumlah misteri dibalik kokohnya benteng Van der Wijk. (BNC/phd/dari berbagai sumber)


 
sisi lain - 
pureindonesia.blog
sisi lain - pureindonesia.blog
masih kokoh - 
kaskus.com
masih kokoh - kaskus.com
'Square' di dalam 
benteng - citizen magazine.kompas
'Square' di dalam benteng - citizen magazine.kompas
lorong di dalam benteng
 - kurnisih blog
lorong di dalam benteng - kurnisih blog

Komentar