Astaga, Makam di Cirebon Dijarah!

CIREBON,  Ratusan kuburan China "Sin Tiong" yang berada di Blok Sitopeng, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon dirusak dan materialnya dijarah oleh orang tak dikenal.  Bahkan di lokasi pemakaman tersebut, sekarang sudah terbangun pondasi rumah yang tidak diketahui pemiliknya.
Kami sangat menyesalkan makam leluhur yang selama ini kami rawat untuk mengenang garis keturunan kami ternyata dibongkar oleh orang tak bertanggung jawab.
Warga Kelurahan Panjunan RT 03/8 Kecamatan Lemah Wungkuk, Cirebon, Tandiono Watmaja (54) ke petugas jaga Sentra Pelayanan Kepolsian (SPK) Polresta Cirebon, Selasa, mengatakan di antara ratusan makam tersebut terdapat empat makam leluhurnya dalam keadaan rusak parah bahkan sebagian sudah rata dengan tanah dan sebagian lagi dibiarkan berantakan.

"Kami sangat menyesalkan makam leluhur yang selama ini kami rawat untuk mengenang garis keturunan kami ternyata dibongkar oleh orang tak bertanggung jawab," kata Tandiono saat memperlihatkan kerusakan kuburan leluhurnya kepada petugas.

Tandiono menyebutkan makam leluhurnya yang sudah rusak tersebut di antaranya adalah atas nama Ale (mertua) dan Oey Sin Lay (Mertua), keduanya sudah rata dengan tanah sedangkan material bangunan makam seperti bata merah dan besi sudah hilang.
Namun Tandiono sendiri mengaku tidak tahu apakah kerangka tubuh leluhurnya tersebut masih ada atau tidak, namun dia menduga seandainya ada pun benda berharga yang melekat pada tubuh jenazah atau peti matinya kemungkinan sudah hilang.

Selain ditemukan pondasi rumah siap bangun, di lokasi pemakaman tersebut petugas juga menemukan barang bukti berupa dua tumpuk bata merah setinggi dua meter dan beberapa tumpuk batu yang diperkirakan merupakan sisa bahan material bangunan makam, sedangkan besi-besinya kemungkinan sudah dijual.

Tandiono menduga, orang yang membongkar kuburan leluhurnya tersebut selain menjarah material bahan bangunannya juga mencari harta yang melekat pada jenazah. "Sebenarnya tidak ada harta yang ikut dikuburkan, kecuali benda-benda kesayangan jenazah seperti cincin atau gelang serta gigi palsu. Mungkin itu yang mereka cari," kata Tandiono.

Atas kejadian tersebut, Tandiono mengharapkan ketegasan aparat kepolisian untuk menghentikan pengrusakan tersebut dan meminta ada kebijakan dari pemerintah Kota Cirebon untuk melindungi kawasan pemakaman warga Thionghoa layaknya pemakaman pada umumnya.

Tandiono juga menyayangkan kebijakan Pemkot Cirebon yang menutup akses jalan yang sebelumnya bisa dilalui oleh kendaraan roda empat dari ralan raya. Tempat itu sekarang telah menjadi pemukiman warga.

"Kami mengharapkan ada perhatian dari Pemkot Cirebon untuk menangani masalah ini. Setidaknya kami diberi akses jalan yang mudah untuk menuju lokasi pemakaman, tidak memutar seperti sekarang sehingga kami bisa menjaga sendiri makam leluhur kami," katanya.

Sementara itu Kapolresta Cirebon, AKBP Ary Laksmana Widjaya saat dikonfirmasi tentang hal ini mengatakan pihaknya akan segera menangani kasus ini untuk selanjutnya dilakukan penyelidikan. Sumber :http://regional.kompas.com

Komentar