Foke "Bersih-bersih" di Makam Mbah Priuk


Pemerintah provinsi DKI Jakarta bersama jajaran TNI, Polri, Ormas serta warga masyarakat mengikuti kegiatan bersih-bersih lingkungan pasca kerusuhan Koja di sepanjang jalan menuju komplek pemakaman Mbah Priuk, Jakarta Utara, Jumat (30/4/2010). 2.850 orang mengikuti kegiatan yang bertujuan merukunkan kembali berbagai elemen masyarakat dengan aparat pemerintah maupun keamanan.

JAKARTA,  Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Jumat (30/4/2010) pagi, meninjau kegiatan Kerja Bakti Jumat Bersih yang dilaksanakan di kawasan sekitar lokasi makam Mbah Priuk, Koja, Jakarta Utara.


Acara ini terkesan istimewa sebab, selain Fauzi Bowo, hadir pula sejumlah pejabat lain, seperti Kapolda Irjen Wahyono, Pangdam Jaya Mayjen Darpito, dan Wali kota Jakarta Utara Bambang Sugiono. Namun, apa yang istimewa dalam acara ini?
Memang tercatat ada 2.850 orang yang ambil bagian dalam kegiatan ini. Mereka adalah unsur-unsur dari TNI/Polri, Lantamal, Pemda DKI, serta sejumlah ormas/LSM, di samping mahasiswa dan masyarakat. Acara ini dimulai sekitar pukul 07.30 dengan apel di salah satu lahan dekat kompleks makam Mbah Priuk.
Lucunya, saat acara ini belum dimulai, lokasi sekitar makam tersebut terlihat bersih. Padahal, berdasaran jadwal kegiatan, acara bersih-bersih ini bakal meliputi aktivitas pengecatan, pembersihan jalur jalan, saluran air, dan pengasapan (fogging).
Malah, seusai acara pembukaan, hanya beberapa aparat TNI dan Lantamal melakukan pengecatan marka jalan di ruas yang menghubungkan jalan utama dengan jalan masuk ke kompleks makam. Selebihnya, aparat kepolisian malah terlihat duduk-duduk tanpa aktivitas.

Kondisi ini semakin menjadi begitu Fauzi Bowo dan pejabat yang hadir meninggalkan lokasi acara satu jam kemudian. Sebelumnya, Fauzi Bowo sempat melakukan dialog dengan beberapa pihak di dalam kompleks makam. Setelah itu, lokasi tempat kerja bakti nyaris tak ada aktivitas dan cenderung sepi. Hanya beberapa orang yang masih mengecat marka jalan dengan warna hitam putih. "Ah, ini mah acara seremonial aja," kata salah seorang jurnalis yang meliput.

Aksi pengasapan untuk memberantas sarang nyamuk pun terkesan seadanya. Pengasapan hanya dilakukan di sekitar kompleks makam. Kabarnya, ada penolakan dari sejumlah orang terhadap rencana pengasapan di dalam kompleks makam. "Itu alasan mereka orang di sini gak ada nyamuk kok," kata Umar, salah seorang warga.

megapolitan.kompas.com

Komentar