Zat Beracun Arsenik Digunakan untuk Pengobatan Kanker Darah

imgilustrasi (Foto: aolhealth)

Shanghai, Arsenik adalah zat kimia yang paling beracun dan bisa mematikan. Tapi peneliti dari China memakai arsenik sebagai obat untuk menyembuhkan kanker darah.

Studi dilakukan peneliti China menemukan ketika arsenik dikelola dengan benar, maka target dari arsenik adalah membunuh protein spesifik yakni protein yang membuat sel-sel kanker darah tetap hidup.

Selama ini arsenik memang telah lama digunakan di China sebagai salah satu komponen obat tradisional.

Sejak tahun 1992, dokter di China menggunakan zat arsenik untuk mengobati kanker darah atau leukimia promyelocytic akut (acute promyelocytic leukemia/APL). Tapi saat itu dokter belum yakin tentang bagaimana substansi zat ini bekerja di dalam tubuh untuk membunuh sel kanker.

Ketua peneliti Zhang Xiaowei dan rekan-rekannya memecahkan misteri ini dengan menggunakan teknologi moderen untuk menemukan bahwa arsenik dapat digunakan untuk menyerang protein khusus dari kanker darah dan menghancurkannya.

"Hasil penelitian klinis menunjukkan bahwa arsenik dapat dengan ampuh membunuh kanker darah dan lebih dari 90 persen pasien APL di China dapat bertahan bebas dari penyakit ini paling tidak selama 5 tahun," ujar Xiaowei dari State Key Laboratory of Medical Genomics di Shanghai, China, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (14/4/2010).

Xiaowei menjelaskan pengobatan arsenik ini tidak seperti kemoterapi, karena efek samping dari arsenik dalam membunuh leukimia sangat rendah. Sehingga tidak menimbulkan efek kehilangan rambut atau kerusakan fungsi sumsum tulang.

Dengan hasil yang ditunjukkan tersebut, peneliti menjadi tertarik untuk mengetahui apakah arsenik dapat digunakan untuk mengobati jenis kanker lainnya dan berharap bisa menjadi alternatif pilihan pengobatan kanker.

Leukimia promyelocytic akut sejenis dengan leukimia myeloid akut (acute myeloid leukemia/AML) yang merupakan salah satu jenis kanker darah. APL adalah jenis leukemia yang dapat menyebabkan masalah pendarahan yang bisa mengancam jiwa atau disebut dengan disseminated intravascular coagulation (DIC).

Pasien APL memiliki masalah dengan pertumbuhan sel darahnya pada tahap perkembangan (tahap promyelocyte). Masalah ini menyebabkan sel darah tumbuh dalam bentuk yang aneh dan tidak dapat berfungsi seperti sel-sel darah yang bentuknya normal.

health.detik.com

Komentar