Perlukah Boikot Facebook? Halaman kontes di situs jejaring sosial Facebook berjudul "Everybody Draw Mohammed Day"

Halaman kontes di situs jejaring sosial Facebook berjudul "Everybody Draw Mohammed Day" bukanlah halaman yang dibuat oleh Facebook, melainkan oleh pengguna Facebook yang mungkin memiliki maksud tertentu. Oleh karenanya, memboikot Facebook bukan menjadi satu-satunya solusi atas kasus yang dianggap menghina umat Muslim tersebut.
"Facebook adalah open platform, di mana semua orang bisa bikin account sendiri, sehingga sebagian orang bisa menggunakan itu untuk isu yang mereka punya. Unfortunately, ada yang menggunakan kebebasan berekspresi untuk hal seperti itu," ujar Farid Ismunandar, Country Manager Interactive Hub, yang merupakan reseller untuk iklan Facebook, tetapi bukan perwakilan Facebook di Indonesia.

Menurutnya, alih-alih memboikot Facebook, pengguna yang tidak setuju dengan halaman itu bisa melaporkannya karena Facebook memiliki fasilitas report untuk memberitahukan bila ada halaman yang dianggap tidak benar. "Sebagai user, kita bisa kasih report. Tapi, Facebook juga akan melihat tingkat sensitivitasnya. Nah, untuk menentukan level sensivitas ini perlu waktu. Jadi tidak serta-merta ada yang lapor, lalu ditutup," kata Farid saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/5/2010).

Selain itu, user yang tidak setuju juga bisa membuat halaman tandingan. Pada kasus ini, laman tandingannya sudah terbentuk, seperti "Against Everybody Draw Mohammed Day" yang jumlah fansnya jauh lebih besar daripada laman yang dianggap menghina tersebut. "Faktanya, dalam laman pertama yang terdiri dari 37 page, 36 di antaranya justru menentang. Lalu, bila laman pertama ada 68.000 users yang mengaku likes, di halaman tandingannya ada 75.000 yang likes. Jadi lebih banyak yang menentangnya," kata Farid lagi.

Dikatakannya, media sosial seperti Facebook menyediakan saluran untuk menyuarakan keprihatinan kita. "Saya secara personal tidak akan memboikot Facebook, tapi lebih baik masuk ke situ, lalu menyampaikan pendapat kita atau buka page tandingan," ujarnya.

Di samping itu, Farid juga menyatakan bahwa banyak halaman lain di Facebook yang sifatnya positif dan membangun, seperti halaman Yusuf Mansur yang berisi ajaran-ajaran Islam. "Secara pribadi, saya rasa kita tidak perlu terlalu terburu-buru melihatnya (Facebook) sebagai sesuatu yang buruk. Toh ada banyak halaman lain yang berguna," ucap dia.

Mengenai halaman yang dianggap menghina nabi, Farid sudah menyampaikan laporan itu ke kantor pusat di Singapura meskipun dalam hal ini Interactive Hub sifatnya hanya sebagai partner Facebook dan bukan perwakilannya.

http://tekno.kompas.com

Komentar